Tips Mengasuh dan Mendidik Anak

1. Tunjukkan cinta-kasih kepada anak-anak
   Para ayah biasanya agak sulit mengemong dan mencium anak-anak sementara anak-anak butuh kenyamanan secara fisik dari kedua orang tua. Biarkan anak-anak melihat kita dan pasangan saling menghasihi lewat pelukan hangat.
2. Buat batas-batas
   Anak-anak perlu tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Betapa pun kita menjunjung tinggi kebebasan, kita tetap perlu menentukan dan memelihara batas-batas perilaku yang diperbolehkan.
3. Mendengar
   Bahkan bayi-bayi pun mengungkapkan kebutuhan dan perasaan mereka kepada orang lain. Anak-anak yang sudah makin dewasa biasanya belajar dengan bertanya mengenai berbagai hal. Luangkan waktu untuk mendengar mereka.
4. Anak-anak yang kelelahan biasanya tidur agak lama
   Olahraga baik bagi semua orang, terutama bagi anak-anak yang masih kecil. Bila anak kita terus-menerus bermain dan tidak sempat berolah raga, ajaklah ke taman dan bermain bola. Dorong mereka berolahraga.
5. Sabar
   Jangan sampai buah hati memancing kemarahan kita. Nada tinggi tidak pernah membantu anak-anak memahami kekeliruan yang mereka lakukan.
6. Hindari cemeti
   Orang tua dan mungkin guru-guru memukul ketika kita nakal saat kecil. Sekarang para ahli psikologi yakin kalau cara seperti itu hanya memberi pesan negatif dan tidak membangun. Lebih baik memberi hukuman yang memicu tumbuhnya kesadaran dalam diri anak-anak.
7. Jangan mengkritik
   Harga diri anak-anak mudah sekali tergores dan terluka. Kita boleh mengkritik sikap-sikap yang salah, namun jangan mengkritik pribadi anak.
8. Beri ruang untuk anak-anak
   Semakin tua usia seorang anak, semakin tinggi pula kebutuhannya akan ruang pribadi. Bila merasa khawatir dengan apa yang mungkin kita temukan di kamar anak-anak, sebaiknya jangan memaksa masuk kekamar mereka, misalnya dengan membuka paksa kunci pintu kamar.
9. Minta maaf
   Bila kita melakukan kekeliruan, jangan lupa meminta maaf. Tidak ada manusia yang sempurna. Orang tua pun tidak selalu benar.
10. Libatkan kakek-nenek
    Kakek-nenek yang telah mendidik dan membesarkan kita, bukan? Mengapa tidak mendorong anak-anak kita membangun hubungan yang erat dengan mereka?