Cara Meminimalisir Resiko Stres

1. Beri waktu untuk diri sendiri
   Jangan menjadi martir bagi segala sesuatu. Kita perlu mengalokasikan waktu khusus setiap minggu (atau bahkan setiap hari) untuk diri sendiri dan untuk melakukan sesuatu yang disenangi.
2. Perbedaan nilai
   Setiap orang unik dan berbeda. Nilai dan pandangan setiap orang dibentuk oleh budaya dan pengalaman masing-masing. Jangan merasa dibanting bila orang tidak sepakat dengan pandangan kita. Cobalah memahami pandangan orang lain.
3. Hargai kelebihan pribadi
   Jangan menganggap remeh kelebihan-kelebihan kita sendiri. Kita perlu merayakan kekuatan atau keunggulan yang kita miliki.
4. Terima kekurangan diri
   Sebenarnya, tidak tepat bila disebut sebagai kekurangan. Sebaiknya kita lebih memperhatikan kelebihan-kelebihan yang kita miliki.
5. Kembangkan relasi
   Riset mengatakan, hubungan-hubungan yang kita miliki membantu kita tetap bijak. Tingkatkan hubungan kita dengan semua orang yang ada di sekeliling.
6. Kembangkan persahabatan
   Nenek moyang kita hidup secara komunal. Hidup bersama orang lain sebagai makhluk sosial merupakan sifat kodrati kita. Oleh karena itu, kita merasa sangat tertekan bila hidup seorang diri tanpa teman. Hargailah semua teman baik.
7. Selesaikan setiap persoalan sedini mungkin
   Jangan biarkan perselisihan berlarut-larut dan menghanyutkan kita. Berusahalah selalu mencari jalan keluar terbaik, kemudian lanjutkan perjuangan.
8. Hilangkan rasa iri hati
   Pasti ada orang di sekeliling kita yang lebih unggul dari kita. Ingat, rasa iri hati atau kecemburuan tidak pernah bisa memperbaiki nasib seseorang. Oleh karena itu, hapus semua rasa iri hati dari diri kita. Fokuslah pada apa yang sudah berhasil kita capai.
9. Dalam tubuh sehat terdapat pikiran sehat
   Bila tubuh kita sehat walafiat, kita akan lebih kebal terhadap berbagai penyakit, termasuk stres.
10. Masa depan dimulai hari ini
    Kita tidak bisa memutar roda waktu kembali ke belakang. Terpaku pada keputusan-keputusan dan peristiwa masa lalu hanya akan membuat hidup kita terkatung-katung. Terimalah kenyataan masa lalu dan songsonglah masa depan!